Rabu, 20 Mei 2009

daftarharapan


sebentar lagi, sebelum 27 tahun menghuni bumi. 

1. pekerjaanku
saat itu ijazahku akan kadaluarsa. beberapa perusahaan, atau kebanyakan, sudah siap mengandangkan statusku sebagai lulusanbaru. perlu nyaru ke dukun. yang bisa ngubah ijazah. atau ke catatan sipil. ganti tanggal lahir. ah, sangat mengganggu. tapi, bukannya aku malu dengan suratsurat yang kuketik setiap hari. dan fesbuk yang jadi kertasdinding layar monitorku. dan lamanlaman porno. dan duduk berlamalama yang membuat tulang duduk yang sedikit retak ini terasa nyeri. tak tahan tapi tertahan. ga bisa pergi. 24 bulan hampir.
obsesi menjadi insinyur sudah kutempelkan lekatlekat di benak selepas smp. sampai saat ini belum kuwujudkan, tempe! tes kesanakesini, tak mumpuni, gada yang nglirik lagi. (emang pernah ada?!!)
mungkin sudah saatnya bersiap menetap. nasib tidak untuk diterima. tp diubah. ternyata tak sanggup. yasudah. diterima saja. ternyata menerima juga ga gampang. ga segampang menerima wajahku yang tak rupawan.

2. studiku
beasiswa telah lewat begitu saja. pilihan sulit ketika aku ingin bekerja. cambridge terdengar seperti mimpi dan aku sudah terbangun. tak lebih dari mimpi. ketika sudah bangun, tak jarang langsung lupa. aku percaya, hidup itu mudah. cukup berjalan dan tak lihat lagi ke belakang. takkan kulihat lagi cambridge.
manufacturing management.
menguap entah kemana.
palingpaling administrasi bisnis. mogamoga nyampe UMSL. dari kantor dengan kawankawan jadi saingan. berhenti berprestasi. CV gada isi. kebanggan mulai basi. dengan tingkat malas yang akut, stadium terakhir, bisa ga ya kuliah lagi? asal prof jamasari bersedia nulis rekomendasi kuusahakan pergi kuliah lagi sampai ke luar negeri. 

3. perempuanku
tak kuat aku menahan yang dua tadi. yang ini, mana mungkin ku pikirkan lagi.
(bodohnya, aku tak menempatkannya di urutan pertama).
ketika ada kaitannya dengan perempuan, aku mengangkat bendera kelakilakian. sebagai lakilaki yang akan memimpin keluarganya, yang akan berburu ke hutan demi makananannya, yang akan menanggung derita dari panen yang gagal. nilaiku hanya disitu. nilai yang tak bisa ditawar. nilai. dinilai. ternilai.
agamaku meyakini penggabungan rejeki. ayahku percaya nyonya ya di rumah saja. ibuku sudah pengen cucu. kakakku ga maua tau. adikku bilang aku tak laku.
ingin segera, membuktikan aku benarbenar lakilaki. menurunkan keturunan yang telah diturunkan turuntemurun. aku tak mau menikah, karena usiaku cukup sudah. aku akan menyunting perempuanku. demi putri dan putra. demi (melupakan) dunia. dan demi malam pertama.

4. imanku
aku memang tak religius. sudah lama sisi itu hangus. bukannya tambah mantap, tp malahan sesat. alasan dari semua keluhan yang terburai diatas, aku masih yakin, karena iman yang tak seberapa. apakah aku sekuler ya? menganggap hubungan denganNya adalah pribadi, tak perlu orang lain tau. di belakang sana, aku tak pernah jumawa. 

dunia masih saja indah. dengan warnawarna yang menciptakan garis. mengeja nasib yang bersimpul lepas. untuk ditarik atau dibongkar. aku memutuskan diam. menyelesaikan surat hari ini. belajar menulis dan ngetik 10 jari. nanti malam kuhubungi wikanti. aku akan menghadapNya memohon petunjuk meminta kemudahan. dalam tunduk tak bersuara. (bisa disogok pake apa ya?)

6 komentar:

  1. "Can't go nowheres else till we know where we're at,"
    (grapes of wrath, john steinbeck)

    BalasHapus
  2. berarti gw tersesat ni?
    ato sejak awal gw emg ga tau gw dmn?
    ga cuma butuh sinarNya biar tau jalan eZ, tp bisa bedain mana jalan, mana bersenang2 membabat ladang,
    *d#mn, im lost,

    BalasHapus
  3. iya. ga cuma butuh sinarnya. kau jg butuh mata utk melihat.

    btw, request permission to link this blog to mine

    BalasHapus
  4. granted..
    tp eZ, emg gmn si caranya ngelink,
    *its a sound of no face,just a whispering wind,

    BalasHapus
  5. hehe.., i love this post. seandainya ada beneran yang hidup dengan moto ' muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga ' .. :P

    BalasHapus
  6. gw yakin ada sis. cuma dia sendiri tak mengenal moto itu, cm mnikmati,

    BalasHapus