Rabu, 12 Agustus 2009

melawan maslow

seorang temen membuka pembicaraan di malam gelap sebuah universitas swasta tempat kami melakukan rekrutmen di SUMatera UTara.

'keknya kita kerja ni cuma cari uang y bro. selain itu gada lagi'
maksudnya apa ya? selaen dapet uang emang gada lagi si yang didapet.

'umm. mo ngomongin maslow ni mentangmentang anak psikologi COnscious University?'

'pancen to! walo kita mungkin belum menuju ke aktualisasi diri, tp bisa dipastikan bukan di level dasar faali kan?'
wah, ini temen seperjuangan merantau ato anak kuliahan yang mengejawantah teori y?

memang benar. setelah beberapa taun ini tementemen merasa terjebak. terjebak ga bisa keluar.

kalo emang yang dicari uang..

kembali ke tujuan pekerjaan? apakah uang? klo iya, uang buat apa? membeli hal2 yang hanya bisa dilakukan uang?

tapi anehnya, setelah dapet uang pun, cuma jadi pulsa2 elektrik yang mengonggok di rekening. tak pernah terlihat wujudnya. ketika diputuskan untuk barter dengan barang2 yg pernah diimpikan, kepuasan tak pernah datang.

beri jalan, aku hanya ingin pergi..