Senin, 02 April 2012

panas bumi

weker ini berbunyi nyaring, cenderung khas. tidak seperti bunyi kring atau bip yang sering terdengar dari sebuah jam weker. pun lagulagu yang customizable di handphone.
bunyinya bermacammacam, setiap orang bisa berbeda meng-onomatope-kan suaranya. banyak si yang bilang macam kusik keroncong, tapi menurut saya lebih mirip suara pegas berkarat yang sedang diberi beban.
Iapun tak pernah terlambat berbunyi, tepat waktu! Hari ini dia berderik pada jam 12.15 WIB, berbisik kalo perut saya sudah butuh asupan. saya matikan sebentar dengan mengguyurnya segelas air lewat tenggorokan. Cara ini bagai snooze aja buat si weker, sebentar lagi bukan cuma berderik tapi menyalak lebih kuat.

Sedetik kemudian, telepon meja juga ikut berteriak seakan tak mau kalah. suara di ujung sana tak asing. "ke ruangan Ketua Besar Sekali sekarang. penting"

*
"tak betah kau rupanya?"
"betah Pak"
"kenapa mau pindah?"
"kalau berkenan saya ingin berada lebih dekat dengan anak bini Pak"
"ah, bawa saja mereka kemari!"
"saya tidak punya opsi itu Pak"
"siapa kau malah memberi opsi?"

Seminggu sebelumnya, sms Ketua Besar lain dari organisasi lain sera berada di kota lain mampir ke handphone saya. Isinya permintaan transfer saya sudah dikirim. "Siapkan argumen dan kuatkan niat" di akhir smsnya.

Begitu saja saga kepindahan saya berakhir. mungkin beberapa saat lagi, atau nanti atau entah kapan.

Ah, baiknya segera ke kantirn. Si weker menyalak lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar