Senin, 28 Desember 2009

garis tegas

saya sepertinya tidak pernah mampu melukiskan garis ini.
garis ketika agama dan budaya sedikit lagi mencapai titik benturan.
sebut saja saya sekuler. saya sepenuhnya yakin bahwa agama bukan lagi di kawasan manusia.
biarkan saja orang punya Tuhan atau tidak. dari buku Farid Essack, bahwa yang penting adalah hubungan antar manusia. sedangkan hubungan dengan Tuhan tidak usah dicampuri. asal ketika tetangga kita sakit, kita yang bantu. ada yang membutuhkan kita ulurkan tangan. ada yang kurang kita tambahkan. itu saja.
karena sekuler saya masih segitu aja, muncul diskusi dengan para pasukan ijo muda. apakah kita masih butuh agama?
dimana letak agama ketika HAM sudah menjadi dalil Tuhan atas setiap perdebatan?
kasus para wanita di salah satu negara bagian di Amerikaa yang menuntut diperbolehkannya wanita menunjukkan puting mereka karena menunjukkan puting para lelaki tidak pernah dilarang!!
kasus pornoaksi masalah ketelanjangan tubuh yang dinyatakan sebagai HAM karena kita lahirpun dalam keadaan yang sama??!!
sekulerisme saya hilang. karena saya hanya mengerti bahwa agama hanya untuk tiap pribadi. antara Tuhan dengan penyembahNya..
agama tidak akan membawa apaapa kalau kita membawanya sebagai alasan. jadikanlah dia sebab.

7 komentar:

  1. belum sampai tahap kontemplasi. masih pada tingkat sentimentil,

    BalasHapus
  2. setara itu bukan sama. seperti transparan itu tidak harus telanjang. nah lho..

    BalasHapus
  3. anyway, hukum itu didasarkan pada yg zahir. yg bathin terserah tuhan saja

    BalasHapus
  4. @ignorant : such n such. he3. yang bathin terserah tuhan (baca: Tuhan) saja? ati2, tergelincir diantara atheis n sekuler :)

    BalasHapus
  5. iya nih gawat!makasih sudah diingetkan..

    semoga Dia melindungi qta dari mempersekutukanNya, amiin

    BalasHapus
  6. Dia bilang 'lindungi diri kamu sendiri..'

    BalasHapus