tag:blogger.com,1999:blog-84834695936108463472024-03-05T23:15:35.696+07:00sudahkah kau temukan?mencari jawabhttp://www.blogger.com/profile/03062854400684502522noreply@blogger.comBlogger26125tag:blogger.com,1999:blog-8483469593610846347.post-63406649032345164852012-04-02T12:30:00.001+07:002012-04-02T12:32:20.628+07:00panas bumi<div><span >weker ini berbunyi nyaring, cenderung khas. tidak seperti bunyi kring atau bip yang sering terdengar dari sebuah jam weker. pun lagulagu yang customizable di handphone.</span></div><div><span >bunyinya bermacammacam, setiap orang bisa berbeda meng-<i>onomatope</i>-kan suaranya. banyak si yang bilang macam kusik keroncong, tapi menurut saya lebih mirip suara pegas berkarat yang sedang diberi beban.</span></div><div><span >Iapun tak pernah terlambat berbunyi, tepat waktu! Hari ini dia berderik pada jam 12.15 WIB, berbisik kalo perut saya sudah butuh asupan. saya matikan sebentar dengan mengguyurnya segelas air lewat tenggorokan. Cara ini bagai <i>snooze </i>aja buat si weker, sebentar lagi bukan cuma berderik tapi menyalak lebih kuat.</span></div><div><span ><br /></span></div><div><span >Sedetik kemudian, telepon meja juga ikut berteriak seakan tak mau kalah. suara di ujung sana tak asing. "ke ruangan Ketua Besar Sekali sekarang. penting"</span></div><div><span ><br /></span></div><div><span >*</span></div><div><span >"tak betah kau rupanya?"</span></div><div><span >"betah Pak"</span></div><div><span >"kenapa mau pindah?"</span></div><div><span >"kalau berkenan saya ingin berada lebih dekat dengan anak bini Pak"</span></div><div><span >"ah, bawa saja mereka kemari!"</span></div><div><span >"saya tidak punya opsi itu Pak"</span></div><div><span >"siapa kau malah memberi opsi?"</span></div><div><span ><br /></span></div><div><span >Seminggu sebelumnya, sms Ketua Besar lain dari organisasi lain sera berada di kota lain mampir ke handphone saya. Isinya permintaan transfer saya sudah dikirim. "Siapkan argumen dan kuatkan niat" di akhir smsnya.</span></div><div><span ><br /></span></div><div><span >Begitu saja saga kepindahan saya berakhir. mungkin beberapa saat lagi, atau nanti atau entah kapan.</span></div><div><span ><br /></span></div><div><span >Ah, baiknya segera ke kantirn. Si weker menyalak lagi.</span></div>mencari jawabhttp://www.blogger.com/profile/03062854400684502522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8483469593610846347.post-86087133779493349152011-06-30T15:28:00.002+07:002011-07-05T18:43:53.483+07:00when goodwill turned ugly!<div><span ><br /><br /></span><p style="margin: 0mm 0mm 10pt;" class="MsoNormal"><span >'Tadi miskol y?'</span></p><span ><br /><br /></span><p style="margin: 0mm 0mm 10pt;" class="MsoNormal"><span >'Iya. Katanya mo nganter ke bandara.'</span></p><span ><br /><br /></span><p style="margin: 0mm 0mm 10pt;" class="MsoNormal"><span >'Hari ini to!?!?'</span></p><span ><br /><br /></span><p style="margin: 0mm 0mm 10pt;" class="MsoNormal"><span >'Iya. Yaudah, gapapa. Udah mo boarding juga.'</span></p><span ><br /><br /></span><p style="margin: 0mm 0mm 10pt;" class="MsoNormal"><!--?xml:namespace prefix = o ns = "urn:schemas-microsoft-com:office:office" /--><o:p><span > </span></o:p></p><span ><br /><br /></span><p style="margin: 0mm 0mm 10pt;" class="MsoNormal"><span >Antrian hari itu tak lebih pendek dari antrian maskapai<br />lain. Setelah lebih dari setahun, saya kembali memilih Air Asia untuk<br />penerbangan Medan - Surabaya. Sepertinya banyak sekali yang berubah dari<br />maskapai ini. Entah apa saja, namun rasanya banyak sekali. Atau mungkin saya<br />sudah lupa karena tidak pernah lagi terbang dengan yang ini. Sebenarnya tujuan<br />akhir saya adalah Jogja, tapi karena kurangnya persiapan menghadapi liburan<br />terpaksa terbang ke Surabaya baru entah bagaimana caranya menuju Jogja. Harga tiket<br />mahal sekali, jalur Medan - Surabaya jadi jalur termurah dari Medan menuju ke<br />salah satu kota di Jawa. Yang lain.... unthinkable.</span></p><span ><br /><br /></span><p style="margin: 0mm 0mm 10pt;" class="MsoNormal"><o:p><span > </span></o:p></p><span ><br /><br /></span><p style="margin: 0mm 0mm 10pt;" class="MsoNormal"><span >Kebetulan dapat kursi idaman. Emergency exit yang deret<br />kedua. Luas untuk selonjoran. Tidak seperti yang deret pertama. Bisa selonjoran<br />juga tapi tanpa reclining seat karena baris di belakangnya adalah jalan<br />evakuasi. Sayangnya tidak dekat jendela, artinya melewatkan kesempatan dapat<br />obyek foto di langit. Meski sudah puluhan kali duduk di samping jendela dengan<br />hasilfoto yang mengecewakan, saya masih menyimpan harapan akan ada awan atau<br />apa yang pengen difoto.</span></p><span ><br /><br /></span><p style="margin: 0mm 0mm 10pt;" class="MsoNormal"><o:p><span > </span></o:p></p><span ><br /><br /></span><p style="margin: 0mm 0mm 10pt;" class="MsoNormal"><span >Yang duduk di aisle atau sebelah kiri saya tampak seperti<br />seorang eksekutif yang tak lagi muda. Rambutnya klimis dengan minyak rambut,<br />mungkin yang penghabisan karena tak semuanya basah. Jas hijau tua tebal yang<br />mengingatkan saya pada coat milik tokoh kartun hasil karya Herge. Sebuah<br />telepon genggam merk terkenal yang sedang meracuni kawula muda lekat di<br />jari-jari tangannya. Dia pencet sana sini dengan sibuknya. Sebuah aplikasi<br />pemutar musik nampak di layar. Semakin saya perhatikan semakin asyik dengan<br />gadgetnya. 'Penggemar Lady Gaga', batin saya ketika muncul tulisan 'Poker face'<br />di layar yang tak lebih dari 4 inci itu. Saking kuatnya suara pemutar musik,<br />terdengar jelas sampai ke seberang telinga saya. 'Benar-benar fans berat!'</span></p><span ><br /><br /></span><p style="margin: 0mm 0mm 10pt;" class="MsoNormal"><o:p><span > </span></o:p></p><span ><br /><br /></span><p style="margin: 0mm 0mm 10pt;" class="MsoNormal"><span >Tak berapa lama, datang seorang flight attendant laki-laki<br />yang bersiap melakukan peragaan keselamatan. 'Due to civil aviation ... ' Si<br />Abangpun mulai memeragakan peralatan keselamatan. Tak kalah cekatan dengan<br />flight attendant lain yang umumnya perempuan. Si eksekutif yang tak lagi muda<br />(SEYTLM) nampak larut dalam musik yang berdentum. Kali ini memutar 'Telephone'<br />kalau saya tak salah dengar. Mungkin sudah terlalu sering SEYTLM mendengarkan<br />atau melihat peragaan keselamatan, tak sedikitpun dia menaruh perhatian. Entah<br />karena flight attendantnya laki-laki atau ada alasan yang lain.</span></p><span ><br /><br /></span><p style="margin: 0mm 0mm 10pt;" class="MsoNormal"><o:p><span > </span></o:p></p><span ><br /><br /></span><p style="margin: 0mm 0mm 10pt;" class="MsoNormal"><span >'Mohon perhatian bapak-bapak. Anda sekarang sedang duduk<br />dekat dengan jendela darurat.....</span></p><span ><br /><br /></span><p style="margin: 0mm 0mm 10pt;" class="MsoNormal"><span >...... Ada pertanyaan?'</span></p><span ><br /><br /></span><p style="margin: 0mm 0mm 10pt;" class="MsoNormal"><o:p><span > </span></o:p></p><span ><br /><br /></span><p style="margin: 0mm 0mm 10pt;" class="MsoNormal"><span >Tidak ada yang bertanya. Segera flight attendant beranjak<br />dari tempat dia berdiri hampir 15 menit. Namun, segera SEYTLM menghalangi<br />langkah flight attendant dengan tangannya. Sontak flight attendant terkejut.<br />SEYTLM mencoba meraih telinga flight attendant. Nampaknya SEYTLM ingin<br />membisikkan sesuatu. Tanpa menyadari earphone sedang menyumpal telinganya dan<br />memutar lagunya keras-keras, SEYTLM dengan lantang 'berbisik' .. 'Mas,<br />resletingnya melorot!'.</span></p><span ><br /><br /></span><p style="margin: 0mm 0mm 10pt;" class="MsoNormal"><o:p><span > </span></o:p></p><span ><br /><br /></span><p style="margin: 0mm 0mm 10pt;" class="MsoNormal"><span >Semua orang di sekeliling kami mencoba menyembunyikan ekspresi.</span></p><span ><br /><br /></span><p style="margin: 0mm 0mm 10pt;" class="MsoNormal"><span >Ada yang tersenyum dengan kalimat 'Sudahlah, tidak apa-apa.'</span></p><span ><br /><br /></span><p style="margin: 0mm 0mm 10pt;" class="MsoNormal"><span >Seorang ibu yang menutup wajahnya.</span></p><span ><br /><br /></span><p style="margin: 0mm 0mm 10pt;" class="MsoNormal"><span >Saya sendiri baru tau ketika SEYTLM 'membisikkan' kalimat<br />yang berhasil membuat flight attendant malu setengah mati. Namun tak sempat<br />melirik resletingnya, saya menutup mata dan berpikir. Bahkan niat baikpun bisa<br />jadi runyam.</span></p><p style="margin: 0mm 0mm 10pt;" class="MsoNormal"><span >Maybe its a slapstick Warkop DKI kinda joke, but its a real thing to me.</span></p><span ><br /><br /></span></div>mencari jawabhttp://www.blogger.com/profile/03062854400684502522noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8483469593610846347.post-22464239353804037912011-05-31T13:27:00.002+07:002011-05-31T15:28:37.537+07:00terbakar di nerakaJumat yang lalu, seperti Jumat-Jumat yang lain, saya menunaikan kewajiban sebagai muslim untuk sholat Jumat. Mesjid yang terletak tepat di depan kos saya itu tidak terlalu besar, namun bisa menampung sekitar 200an jamaah. Ruangan utamanya hanya sekitar 20 x 20 meter. Dinding bagian dalamnya dihiasi marmer warna hitam yang membuat kesan mewah. Seperti masjid-masjid kebanyakan, ruangan utama ini dipisahkan oleh pintu-pintu dan jendela-jendela lebar dari kaca dari teras masjid.<div>Siang hari di Medan sangatlah terik. Entah kenapa, setiap Jumat matahari enggan berkedip. Enggan mengurangi sorotnya barang sekejap yang membuat para jamaah yang di teras bercucuran keringat. Jamaah pada umumnya adalah pegawai atau karyawan di sekitar lingkungan saya. Mayoritas penduduk di lingkungan saya memang non muslim. Bahkan tak jauh dari masjid ini, sekitar 50 meter saja, berdiri sebuah Gereja.</div><div>Beruntunglah yang bisa mendapatkan tempat di ruangan utama. Ruangan ini sejak 4 bulan yang lalu telah dilengkapi 4 buah ase (baca: AC). Sangat nyaman berada di dalam. Mungkin ase-ase itu bukan berisi freon, tapi mungkin semacam obat tidur yang kuat. Saya perhatikan makin banyak saja orang tertidur sejak kehadiran mereka.</div><div>Siang itu saya tertidur di kos, sehingga telat ke masjid. Hukumannya, ya berada di teras yang panas. Namun saya memilih untuk duduk sedekat mungkin dengan pintu masuk ruang utama, agar ketika sholat akan dimulai dan shaf mulai dirapatkan, saya masih bisa masuk ke urang utama. Baru membayangkan ase ruang utama saja sudah terasa nikmat siang itu.</div><div>Dan tak salah dugaan saya, sesaat ketika iqamah berkumandang saya merangsek ke depan. Berada di shaf paling belakang di ruang utamapun tak apa, pikir saya. Sholatpun dimulai. Ketika sedang mencoba memusatkan pikiran, saya gagal. Diulang lagi, ditambah memejamkan mata, saya gagal lagi. Coba lagi plus tahan nafas, gagal lagi. Sebabnya tak lain karena segerombolan anak-anak yang tak hentinya bersorak. Entah apapun yang disoraki. Gelak tawa terus mengalir dari mulut ke mulut. Berhenti sebentar, dan kemudian meledak lagi tawa mereka. Geram kali rasa hati. Tak mengapa, mereka belum wajib, sayalah yang sudah wajib. Ya Allah, ampuni sholatku kali ini. Sampai salam masih tak bisa menghadapkan hati padaMu.</div><div>Beberapa saat setelah salam dan menoleh ke kiri, nampaklah makhluk-makhluk kecil yang dikirim untuk menguji kekhusyukan saya siang ini.</div><div><br /></div><div>'Bising kali kelen!!' kalimat yang meluncur dari seorang jamaah yang lewat.</div><div>'Setan!' kutukan jamaah lain yang menyapa telinga-telinga kecil mereka.</div><div>'Tak usah lagi sholat Jumat ko!' ancam jamaah lain. </div><div>Bertubi-tubi serangan verbal menghampiri anak-anak yang ternyata merusak ibadah beberapa orang. Sebenarnya saya sudah tidak tega, namun saya tak kalah geram.</div><div>Dengan melotot, saya membisikkan 'Pernah kelen denger orang-orang yang akan dibakar di neraka?'</div><div>'Iya..' sahut makhluk kecil yang terkecil.</div><div>'Kalianlah yang akan dibakar di nerka nanti' kata saya sembari berharap menemukan kalimat yang tepat untuk menghukum anak-anak macam mereka.</div><div>Beberapa nampak ketakutan, yang lain mulai saling menyalahkan.</div><div>'Udah, diaaam!! Nanti lagi kalo sholat berjamaah jangan bersebelahan kelen. Pisah aja'.</div><div>Bersama mereka menganggukkan kepala sebagai permohonan maaf.</div><div><br /></div><div>Sore itu, saya pulang kantor agak malam. Ketika melintas di masjid, terdengar Adzan Maghrib. Sayapun berbelok ke kiri, memarkir motor, dan mengamankan sepatu dengan memisahkan kedua sepatu sejarak 5 meteran. Mengambil air wudlu dan bergegas masuk masjid.</div><div>Saya takjub dengan sebuah pemandangan. 4 anak yang tadi siang saya takut-takuti dengan api neraka telah belajar dari kata-kata saya. Mereka tidak lagi bersebelahan. Mereka berdiri rapi dan berjarak satu sama lain. Satu di sudut masjid sebelah kanan, satu di sudut masjid sebelah kiri dan 2 lagi masing-masing berada di shaf paling belakang! Sekitar pada baris ke 12,padahal jamaah sore itu satu shafpun tidak penuh.</div><div><br /></div><div>Alamak.. dosa apa yang saya buat bah?!</div>mencari jawabhttp://www.blogger.com/profile/03062854400684502522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8483469593610846347.post-50269063885305818512011-05-11T09:09:00.009+07:002011-05-11T11:23:11.341+07:00Pintu nasib<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGUSAuQyzFuuP7wGcirMb3z3uz-Y52E-zpwwJdt3GBfz0ieOPbrT8LLgVYwKLmThoqFRr3sX3OTWXcO1IescNip5IvDtW40YRx5Uhyphenhyphen_xXs1sZ7QDjlMN_s_k931ZLKVNGFlXjKgQJ3tPE/s1600/IMG_0246.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 267px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGUSAuQyzFuuP7wGcirMb3z3uz-Y52E-zpwwJdt3GBfz0ieOPbrT8LLgVYwKLmThoqFRr3sX3OTWXcO1IescNip5IvDtW40YRx5Uhyphenhyphen_xXs1sZ7QDjlMN_s_k931ZLKVNGFlXjKgQJ3tPE/s400/IMG_0246.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5605309086044361746" /></a><br />Bulan-bulan terakhir memang bulan yang menyenangkan. Bulan ketika saya bisa pulang dan ketemu istri, meski hanya sekali sebulan. Bahkan Februari dan Maret lalu sampe 2x sebulan. Perjalanan yang saya tempuh ga jauh si, sekitar 2000an km. 2 jam terbang melintasi pantai timur sumatera, 5 jam nggelandang di bandara ato stasiun, 8 jam kereta api. Itulah jalur Medan -Cilacap versi irit waktu. <div>Tepat waktu karena bisa pake flight sore (<i>after hour</i> pokoknya) , nyampe jakarta malem (paling telat jam 2300) , naik kereta pagi (Purwojoya, satusatunya kereta langsung ke Cilacap, at 0600). </div><div><br /></div><div>Which part of my journey that sparks people pittyness?</div><div>Well most of em wud say 'spending de night over at Gambir'.</div><div>Ga selalu si <i>nggelandang</i>, tapi kalo pulang tanpa rencana dan kawan yang biasanya menawarkan tempat bermalam sedang tidak ada, Gambir jadi tempat yang aman buat bermalam. </div><div><br /></div><div>Purwojaya terdiri dari rangkaian bisnis dan eksekutif. Penumpang gerbong eksekutif tau, bahwa pedagang asongan dilarang masuk ke gerbong eksekutif. Tapi apakah mereka tau kalau mereka dilarang membiarkan pedagang asongan memasuki gerbang eksekutif? Menurut saya tidak. Saya tidak tau. Dan menurut saya juga tidak dilarang. Itu sebabnya saya membukakan pintu buat mereka yang menggedor pintu sebelah toilet yang bertuliskan 'Hanya boleh dipakai apabila kereta sedang berjalan'.</div><div><br /></div><div>Pintu di sebelah toilet itu. Pintu tempat mereka mengadu nasib. Tak lebih dari 80 cm x 200 cm. Tempat mereka berteriak 'Popmieee.. Kopiii.. Popmieeee.. Kopiiiii..' dan berharap ada perutperut kosong yang mendengarnya. Bayangin aja, cuma suara! Tak kurangkurang tenaga yang mereka keluarkan untuk menggetarkan pita suara. Nampaknya kurang kuat suara kau bang, tak ada yang suka Popmie tau kopimu.</div><div><br /></div><div><br /></div>mencari jawabhttp://www.blogger.com/profile/03062854400684502522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8483469593610846347.post-75678492233258204242011-02-18T11:18:00.002+07:002011-02-18T11:25:44.065+07:00gone crazy'God, i've gone crazy..'<div>'Why wud u say that?'</div><div>'I did sumthin totally unnecessary n completely useless'</div><div>'Yeah, thats about it. What did u do actually?'</div><div>'I bought full 7 seasons of Gilmore Girls'</div><div>'Really?.. Wattt??!!'</div><div><br /></div>mencari jawabhttp://www.blogger.com/profile/03062854400684502522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8483469593610846347.post-91880024350350065482011-01-04T10:00:00.004+07:002011-01-07T11:43:20.378+07:00Now and thenAda yang bilang kalo kita benarbenar mencintai seseorang, kita bisa menjadi diri kita sendiri. tapi, tidak dengan saya. setelah menikah, saya berubah menjadi orang yang tidak saya kenal.<div>saya berubah menjadi orang lain. ato orang itu sudah lama bersembunyi di dalam tubuh saya.</div><div><br /></div><div>saya tidak pernah memuja seorang perempuan seperti saya menahbiskan istri saya. akhirnya, saya merasa bisa melakukan apapun. bolak balik medan-cilacap.</div><div>menata kamarnya padahal tak tentu sebulan sekali kamar saya tertata.</div><div>tapi masih susah sekali bangun pagi dan sikat gigi. huh!</div><div>sebagai orang yang jarang mandi...perubahan yang tidak terbayangkan akan terjadi, adalah mandi berkali-kali tiap hari :)</div>mencari jawabhttp://www.blogger.com/profile/03062854400684502522noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-8483469593610846347.post-55002579565906985622010-08-09T10:38:00.002+07:002010-08-09T10:58:12.828+07:00minggu korea<span style="font-weight: bold;">'oh ini kerjaannya..??!!'</span><br />kata seorang rekan kerja di kantor. saya lihat jarinya masih melekat di tombol Alt + Tab. Yep, <span style="font-style: italic;">a thousand splendid suns</span> (ATSS) yang saya sembunyikan dibalik <span style="font-style: italic;">worksheet</span>2 MS Excel. Untung juga bukan yg laen yg sedang saya baca. (jadi inget wartawan yg jadi cover PB Amrik Juni 2010).<br /><br />minggu ini adalah minggu yang luar biasa sibuk untuk semua orang, tapi tidak demikian bagi saya. Akhirnya ATSS saya tuntaskan dari jam 8 pagi sampai menjelang pulang kerja. <span style="font-weight: bold;">nothing to do,really.</span><br />saya emang udah menyerah dari kebiasankebiasan kecil untuk mengisi waktu luang (mengisi waktu kerja deng, lha wong jam kerja yg lg gada kerjaan). biasanya menghafal SK Direksi yang gada habisnya diperbarui, juncto juncto terus!! kadangjuga blogwalking sekalian nambah <span style="font-style: italic;">link </span>di halamn blog ini. kadang juga melototin wikipedia, cuma sekadar baca biografi beberapa tokoh. yang paling sering ya nongkrongin hubblesite (yang lama banget gada <span style="font-style: italic;">update </span>gambar baru), ikut menyelam atau berburu lewat nat geo, and menyambung mimpi jadi astronot di laman NASA. tapi minggu ini <span style="font-weight: bold;">mereka gagal menambal lubang besar di jam kerja.</span><br />bukan cuma ATSS, 6 (enam,iya enam) Kmov saya lahap minggu ini pada jam kerja. dari Housemaid, Summertime, Scarlet Letter, April Snow, Changing Partners, sampai Lies. <span style="font-weight: bold;">kesimpulannya orang Korea doyan selingkuh.</span><br />hampir semuanya bertema selingkuh. belum bosen si ama temanya, tapi bikin parno. dari kejadiankejadian kecil dan konyol bisa berakhir pada perselingkuhan. huh!!<br />minggu ini ganti topik ah. lari ke hollywood lagi, ada repo man, legion, death at de funeral, old dogs, trus gamer. semoga kesimpulannya <span style="font-weight: bold;">film action itu lebih baik dari K movies pas jauh dari kekasih.</span>mencari jawabhttp://www.blogger.com/profile/03062854400684502522noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-8483469593610846347.post-12457477136910965592010-07-20T09:26:00.003+07:002010-07-20T10:14:23.613+07:00terus menunggu<div>harum. wangi. tibatiba suara siraman air membubarkan lamunan. soooooooooorrrrrrr!!!!</div><div><br /></div>saya disini. toilet yang bersih dan nyaman di Lantai 21 Gedung Utama sebuah BUMN ternama di negeri ini. merapikan kemeja putih yang baru tadi malam saya beli. darn! saya lupa menyiangi kumis yang mulai merambati bibir dan mencabuti jenggot yang bergelantungan. gada rapirapinya!!<div>tapi ga papa. hela nafas panjang dulu. wooooooosssaaaaaaahhh!!</div><div><br /></div><div>subuh tadi, saya berangkat. semua angan terbungkus rapi dalam benak. matahari sudah mulai terasa hangat. subuh di Medan pada jam 5. jarang bangun jam segini. Polonia ternyata tak sepi macam jalan raya pagi itu. 900ER yang sudah berkalikali membawa saya pulang ke Jawa juga tak lesu. mungkin setelah puluhan kali mengarungi pantai timur Sumatera, ini kali kesekian saya bisa lelap.</div><div>Jakarta hujan deras. macet. hanya katakata itu yang diasumsikan otak saya dengan kata Jakarta. well in rhyme. tepat 70 menit taxi berlambang sayap burung membawa saya dari Soekarno-Hatta ke Medan Merdeka Timur. jam menunjukkan 11.30 WIB. setelah melalui pemeriksaan Satpam dan memasang ID, melesat ke Lantai 21. tujuan pertama, toilet.</div><div><br /></div><div>mata tak ramah dari Senior Vice President perusahaan ini tak cukup mengganggu <i>mood</i> saya yang sedang girang gemirang. percakapan kecil itu mulai mengoyak ketenangan dalam wajah saya yang sumringah.</div><div><br /></div><div>'kapan kamu terakhir berkelahi?'</div><div>'waktu saya masih SD, kelas 4 Pak. ejekejekan'.</div><div>'gak pernah berkelahi lagi? masak cowok ga pernah berkelahi?'</div><div>'enggak Pak' saya menolak bercerita.</div><div><br /></div><div>'usia kamu 27, kenapa belum menikah?' tak saya tangkap arah pembicaraanya.</div><div>'saya segera menikah, beberapa bulan lagi' senyumpun membelah bibir saya. bangga.</div><div>'tapi kamu tidak boleh menikah selama setahun!'</div><div>saya berontak. tak ingat lagi kalimat apa tepatnya yang saya gunakan. syarat itu tidak pernah ada. tidak pernah ada!</div><div><br /></div><div>'mom, gimana kalau pernikahan saya dipercepat?' tanya penuh harap saya lewat telepon.</div><div>anggukan yang tak saya lihat.</div><div><br /></div><div>menyempatkan diri mengunjungi Monas. memandangnya dari kejauhan. emang gede yah. bigger than i thought it was.</div><div><br /></div><div>pernikahan yang ditentukan oleh gedung, sekarang harus ditentukan oleh pekerjaan. terdengar konyol, tapi begitulah. saya ingin menikah di hari ulang tahun saya ke 27, namun karena gedunggedung pernikahan di jogja sulit di dapat di sekitar tanggal itu, maka jadilah tanggal pernikahan ditentukan si Gedung. kini, calon pekerjaan baru yang mencoba memilihkan tanggal sakral itu. saya kembali melihat upayaNya untuk memberi kejutan.</div><div><br /></div><div>Medan, 4 minggu kemudian.</div><div>terdengar 'glory glory man united..glory glory man united....'</div><div>'halo. selamat siang' terdengar suara yang tidak asing lagi. beliau telah sering menghubungiku akhirakhir ini. menyampaikan panggilan untuk rangkaian tes yang harus dilalui.</div><div>'siang Pak ****'</div><div>angan yang sudah dibungkus sebulan yang lalu, harus di-<i>unload</i>. hari ini. segera.</div><div>Mom, maaf telah merepotkan.</div>mencari jawabhttp://www.blogger.com/profile/03062854400684502522noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-8483469593610846347.post-75344775374779919742010-07-15T14:37:00.003+07:002010-07-15T15:08:23.000+07:00melepas kepenatan..<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjg13fLrTlW9XsRIDax3W4WdNevczFX1uBVNcLuU5jzp1qVicNsvyjTZxeklgKCn5XLNbG0chGBFlyU4eNmaULjcvpbLUuI8Qyvoh2KJJ-JVE5wlXhZ221YRnXWo0uy3OeBB-Y9xe44ygE/s1600/nyuci.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjg13fLrTlW9XsRIDax3W4WdNevczFX1uBVNcLuU5jzp1qVicNsvyjTZxeklgKCn5XLNbG0chGBFlyU4eNmaULjcvpbLUuI8Qyvoh2KJJ-JVE5wlXhZ221YRnXWo0uy3OeBB-Y9xe44ygE/s320/nyuci.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5494034208509002354" /></a><br /><div>my escape goat</div><div>when i was in junior or high school i used to say 'i cant, got to go to a boarding school'. everytime friends asked me to join de basketball or soccer game.</div><div>i meant it. really.</div><div>been living in a such religious surroundings, pinned me to those kinda activities. God and God, such and such.</div><div>later, it became an inevitable mockery.</div><div>'to de boarding school lad?'</div><div>n they saw me tilting my head down.</div><div>i stopped tilting on my 3rd year. school extra lesson got me that time.</div><div><br /></div><div>sekarang, lebih dari 10 tahun kemudian. saya masih tetap punya jawaban. bukan hanya sekadar alasan. suatu hari sy nge-<i>tweet</i> 'melepas kepenatan dulu'. beberapa kawan <i>reply</i>. menanyakan metode apa yang saya pakai. tapi saya tidak menjawab, mungkin hanya saya saja yang menikmatinya.</div><div>melibatkan air yang banyak, kamar mandi yang panas, busa, sikat, <i>dingklik</i>, dan papan gilas.</div><div>yah, itulah hobi saya selama 3 tahun terakhir, mencuci.</div><div>kawankawan pun sampai heran, betapa saya mencintai hobi saya yang itu.</div><div>bagaimana tidak, semakin hari semakin banyak yang bisa diperhatikan. misalnya kaoskaos yang murah ternyata bikin capek nyucinya, dibilas berulang tapi gak juga ilang deterjennya!!</div><div>yang paling saya sukai adalah mencuci pakaian dalam. hehehe. kenapa? karena mau itu mahal, mau itu murah, mau itu gratis, entah itu berwarna, entah itu putih, entah itu bernoda, cukup dikerjakan dengan satu cara: SIKAT AJA! thats my real cut on this thing! hell yeah!!</div><div>banyak yang bilang saya pelit karena nggak mau ngluarin uang buat jasa Laundry. mereka sama nggak mengertinya dengan saya, kenapa harus ke jasa Laundry? its so much fun!</div><div>klo ada jasa setrika aja, sakit punggung hasil lompat dari lantai 2 waktu gempa Jogja dulu membuat saya nggak mampu menyetrika lebih dari 10 potong pakaian dalam1 sesi. fiuh!</div><div><br /></div><div>'mas, nonton yuk?!'</div><div>'setelah jam 8 yah, mo nyuci dulu'</div><div><br /></div><div>'wah mas, lapangan futsalnya libur, jadi ngapain kita hari minggu??'</div><div>'cucian banyak banget, mo rapel dulu'</div><div><br /></div><div>'ntar malem maen ke kos yah, ada makanan ni'</div><div>'oh iyah, air di kos kamu nyala gak? mo numpang nyuci'</div><div><br /></div><div>its like sex to Madonna, or yoga to Sting. kucek kucek sikat sikat!!</div><div><br /></div>mencari jawabhttp://www.blogger.com/profile/03062854400684502522noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-8483469593610846347.post-41369069305753563302010-07-02T10:57:00.002+07:002010-07-02T11:16:21.784+07:00unthinkable<div><blockquote></blockquote><blockquote></blockquote><blockquote></blockquote>Merinding lagi baca puisi Gie. sudah beberapa saat setelah film dan bukunya digemari. cuma perasaan ini sedang membuncah di hati saya. tidak berlebihan. bumbu retro membuat pikiran saya memaknai katakatanya dengan lebih aneh. ya, aneh. seperti sebuah zaman yang bersekat dengan masa saya berada. ketika kata dirangkai dengan cara yang luarbiasa.</div><div><br /></div><div></div><div></div><blockquote><div>Ada orang yang menghabiskan waktunya berziarah ke Mekah.</div><div>Ada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di Miraza.</div><div><br /></div><div>Tapi aku ingin habiskan waktuku di sisimu, sayangku.</div><div>Bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu.</div><div>Atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah mandala wangi.</div><div><br /></div><div>Ada serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom di Danang.</div><div>Ada bayi-bayi yang mati lapar di Biafra.</div><div><br /></div><div>Tapi aku ingin mati di sisimu, manisku.</div><div>Setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya.</div><div>Tentang tujuan hidup yang tak satu setan pun tahu.</div><div><br /></div><div>Mari sini sayangku. </div><div>Kalian yang pernah mesra, yang pernah baik dan simpati padaku.</div><div>Tengoklah ke langit luas atau awan yang mendung. </div><div>Kita tak pernah menanamkan apa-apa, kita tak’kan pernah kehilangan apa-apa. </div></blockquote><div></div><div><br /></div><div>saya tak pandai berkatakata. biarlah Gie yang menemukan katakata itu, merangkainya dan menebarnya ke hati semua orang. dan saya bersyukur hati saya mengangguk tanda setuju.</div><div></div>mencari jawabhttp://www.blogger.com/profile/03062854400684502522noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-8483469593610846347.post-89183806023145194402010-06-09T14:54:00.003+07:002010-06-15T16:38:28.825+07:00lost in, sumhow, jazz!?!Field report ni. Urban Jazz di JW Mariott Medan.<div>ditemani rekan kantor, seorang penggemar ajeb-ajeb yang saya paksa dengerin sandhy siapa gitu. acara si jam 20.00 tapi parno ga dapet tempat, jadi pulang kantor dengan batik melekat di kulit langsung menuju tekape. sayangnya, kami harus meninggalkan kedua teman lain yang gak dapet tiket.</div><div>banyak banget <i>game </i>seru, tapi saya tidak memenangkan apapun. malah, teman yang kebetulan cewek ini dapet berbagai hadiah. pantes aja dia jago maen game, wong di kantor ga pernah lepas dari apps di facebook. ada satu hal yang tetap bisa saya banggakan. </div><div>'mas, ga nyoba foto pake gitar mas?' tanya seorang gadis promosi.</div><div>'oh, boleh ya mbak? mau dong. tapi saya ga bawa kamera..' balas saya semangat.</div><div>'pake kamera kami aja. coba dulu mas. mas kan tambah mirip kalo pake gitar..' rayunya.</div><div>'ah, mbak...' tersipu sambil bayangin mike enziger.</div><div>'iya lho..mirip banget ama bang haji..!!!'</div><div>setelah lesehan di karpet berdebu, datang juga masanya. pintu ballroom sudah dibuka. semua berjubel masuk. seperti toilet di bandara setelah perjalanan panjang.</div><div>setelah pintu ditutup pun ruangan itu tak penuh. memang rusuh sih orang-orang medan. jadi inget tiap kali <i>landing</i> baik dari taupun ke polonia medan. belum pun mati lampu tanda sabuk pengaman, udah 90% kabin bagasi udah kosong.</div><div><br /></div><div>konser dibuka sebuah band yang namanya saja saya belum pernah dengar. dari lagu menjengkelkan macam smells like teen spirit milik nirvana sampai lagu manis with or without you milik U2 gagal mereka permak jadi jazz appetizer. mereka berhasil bikin <i>crowd sing along</i> tapi saya terus menanti mereka berhenti menggunakan perkusi dan membiarkan gitar lebih mendominasi. semua berakhir dalam kekecewaan.</div><div>ipang muncul dengan gaya <i>rocker</i> yang selalu saya suka. tau kan? hanya denim gombrang dengan kemeja tipis putih yang terbuka lebar. entah sengaja dibuka atau memang tidak berkancing. meneriakkan enter sandman milik metallica sudah lumayan mencerabut mood ke-jazz-an saya. lebih lantang lagi, muncul dewi sandra dan merka berduet lagu putus. <i>whew! its a strange jazz event!!</i></div><div>di detik ini saya memperhatikan sekeliling. dipenuhi ibu-ibu berdandan seronok berlompatan dan BB yang ga absen dari jemari mereka. di deretan <i>backing vocals</i> saya melihat seseorang yang nampak familiar. tak salah lagi. sebagai mantan penggemar 'empat mata' saya gak mungkin salah. benar memang, salah satu personil band yang nongkrong di 'bukan empat mata'.</div><div>kemudian giliran dewi sandra mencoba mengusir saya dari ruangan ini. saya lupa dia nyanyi apa. yang saya ingat dia lebih cantik dari yang terlihat di layar kaca. lebih seksi juga tentunya.</div><div>yang benarbenar menawan adalah penampilan indra lesmana.tak perlu dia bernyanyi. cukup menggempur keyboardnya. saya ga bisa bermain musik, tapi saya merasa indra luar biasa.</div><div>muncul sandhy yang nampaknya telah ditunggu para penikmat. lagu desert rose milik sting terdengar mantab, walau nada jazz yang saya harapkan juga belum diperdengarkan. <i>but that de most memorable thing about de evening</i>. belum lagi ditambah tarian dari mantan penari latar janet jackson (namasanya sapa ya?? lupa!!!) ditemani seorang perempuan cantik yang nyaris tak memakai penutup tubuh.</div><div>di seberang panggung nampak seorang perempuan cantik lagi. dia menggantikan suara cheb mami di lagu sting yang nyaring dibawakan sandoro. sebagai penggemar OVJ, saya ga mungkin salah juga. benar pula, ternyata dialah penyanyi di samping kiri parto (dari sudut pandang penonton. sebenarnya dia berada di kanan parto kalo kita jadi parto). nampak cantik dengan dibalukt kebaya berbelahan dada rendah. belahan di kain yang menutup kakinya juga kekurangan sehelai benang saja. (sehelai benang yang mampu menutup kakinya yang jenjang).</div><div><i>though jazz concert shud not be like this, i enjoy much of de display..hohoho</i>.. </div><div>Kikan tampil menyanyikan lagu Karma dengan sangat susah untuk diikuti. aransemen jazz versi Kikan. pertunjukan diakhiri Ello dengan Viva La Vida dan Pergi Untuk Kembali.</div><div><br /></div><div><i>Overall, im content. ive not been in many concerts or any other art performances since i landed n pinned in medan. so, what can i say..?</i></div>mencari jawabhttp://www.blogger.com/profile/03062854400684502522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8483469593610846347.post-25664742723249939382010-03-22T15:17:00.004+07:002010-04-30T14:43:33.757+07:00manchester is full of sh*t, sh*t, sh*t!!its been a great year, so i thought meeting de Reds wud be anopther flawless victory. wit their pathetic recent games, we wud make de best out of it..<div><br /></div><div>beberapa bulan yang lalu, beberapa mancunian memutuskan untuk nonton <i>de battle of de reds</i> di kandang BigReds. kami pulang dengan menundukkan kepala. ga cukupsedih, tapi malu,iya banget!</div><div><br /></div><div>bulan lalu, saatnya perang merah dilangsungkan di OT. nonton bareng Mancunian kayaknya ga bakal seru, soalnya mereka ga ngundang Liverpudlians. (belakangan saya tau, ternyata Liverpudlians yang menolak undangan karena mereka takut akan terjadi kerusuhan. emang tau mau kalah kayaknya). saya beranikan diri mengunjungi markas mereka, yang kebetulan juga tempat saya dan rekanrekan sekantor biasa bermain futsal.</div><div><br /></div><div>jari dari tangan kanan saya cukup untuk ngitung Mancunian yang hadir. (menyisalkan jempol saya terlipat). seorang kawan kos, dan dua orang yang baru saya kenal. tapi mereka (sepertinya) nampak punya rencana yang sama. menertawakan <i>SCOUSERS</i>!!</div><div><br /></div><div>saya sendiri sering nonton <i>bigmatch </i>di tempat ini setiap <i>de REds </i>main. seperti biasa,mereka <i>chanting</i> tanpa henti. senang sekali rasanya, melihat fanatisme. saya paling suka lagu King Gerrarg..Gerrad.. they sing it in rhyme wit sum song sounds like Que Serra..Serra..</div><div><br /></div><div>pertandingan baru lima menit berjalan, Torres sudah mengoyak gawang VDS. darn!! saat itulah BigReds mulai menyanyikan "Manchester id full of sh*t, sh*t, sh*t!!" in rhymes wit "and de Reds go marching O nOn On!!" dari lagu glory..glory.. Man United.</div><div>hati panas tak alangkepalang.</div><div>singkatnya Manyoo membalikkan keadaan, dan venue terasa sepi. sayaberdiri dan menyanyikan lagu plesetan mereka tadi.."Manchester id full of sh*t, sh*t, sh*t!!" i felt like a MAN!!!</div><div><br /></div><div>tak pelak mereka mulai ikut <i>chanting</i> bersama saya.dikira saya korlap BigReds kali ya. soalnya ga keliatan, terselip diantara <i>jersey</i> merah <i>de Reds</i>.</div><div><br /></div><div>jurus pamungkas saya hunus "Livpool Livpool Livpool juara.. Livpool juara juara 5" while giving them de HiFive!! lagunya dinyanyikan seperti "cangkul cangkul cangkul yang dalam, menanam jagung di kebun kita" dari lagu menanam jagung ciptaan Ibu Sud.</div><div>untung saya sabar..ketika mereka mengerubungi saya di tempat parkir dan tak hentihenti menyanyikan "sampai mati Liverpool FC!!" kalo enggak, pasti saya udah nyanyi .."michael carrick is a red.. gerrard,lampard, fabregas..can wipe his ass!!"</div><div><br /></div><div>gory gory what the hell 'o way to die..</div><div>gory gory what the hell 'o way to die..</div><div>gory gory what the hell 'o way to die..</div><div>we ain't gonna jump no more..</div><div><br /></div><div>mungkin kalian lebih familiar dengan lagu militer yang dinyanyikan dalam Band of Brothers ini. nadanya mirip glory..glory.. Man United..</div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div>mencari jawabhttp://www.blogger.com/profile/03062854400684502522noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-8483469593610846347.post-17036415413769119902010-02-02T11:19:00.003+07:002010-02-02T11:40:27.028+07:00iran dan kalimat-kalimat tanpa subyek<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8DG8M0jBCHGGWo6UePUlFWfi10ZnoN4vTYP4aOaWpZapxVtTJRBYB5YZBhAvqujUhQgOZd_iAHAncYdnUCcboGyNugcpOUMycebXUXLYV8hpBbY2a67d2jBZFCmhRgMbZzl68OtM012Y/s1600-h/bartar-b.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 214px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8DG8M0jBCHGGWo6UePUlFWfi10ZnoN4vTYP4aOaWpZapxVtTJRBYB5YZBhAvqujUhQgOZd_iAHAncYdnUCcboGyNugcpOUMycebXUXLYV8hpBbY2a67d2jBZFCmhRgMbZzl68OtM012Y/s320/bartar-b.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5433498649802808050" /></a><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><br /></span><span class="Apple-style-span" style="font-family:Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;font-size:100%;color:#757575;"><span class="Apple-style-span" style=" line-height: 18px;font-size:12px;"><div><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size:medium;"><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">iran. tak pernah aku bayangkan aku akan berhadapan dengan negara itu. meskipun dari berita saja aku tau kerusuhan yang melanda karena pemilihan umum taun lalu, tak cukup membuatku ketakutan seperti ini. aku mengagumi ahmadinejad, tp semangatnya tak mampu membantuku menghadapi kenyataan. (fanatisme yang salah)</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">katanya, sebuah email datang dari dekan fakultas ekonomi di universitas yang sebentar lagi jadi alma mater. kabar sepenting itu, disampaikan melalui email. penting baginya. dan bagiku. universitas Teheran telah memanggilnya. memompa ilmu dsana. (kata menimba tak pas lagi. sekarang sudah ada pompa. bisa menyedot sedalam-dalamnya dan sebanyak-banyaknya).</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">suaranya datar. tak bisa aku menangkap kecenderungan-kecenderungan dalam nada bicaranya yang dikirim lewat sinyal telepon genggamku. seperti sesuatu menyumbat otak dan mengagalkan nafas. tak bisa berpikir. (seperti gejala cegukan yang panjang).</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">'kita hidup untuk bahagia dan kebahagiaan tidak bisa ditukar dengan apapun'</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">kalimat tanpa subyekku yang pertama. aku ragu tak terkira. bahkan untuk membual seperti itu, aku hampir saja tak sanggup. kenyataan datang dan membuat ceramah yang kulatih berbulan-bulan berserakan.</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">kalimat bodoh kedua tak jadi lontarkan. (lidahku mengambil alih. merasa lebih pintar dari otakku). 'turuti kata hatimu' hanya akan membuatku terdengar lebih bodoh. entah kenapa, hatiku selalu berlidah 2. tarik ulur diantaranya sudah biasa kuhadapi, menambah sulitnya mengambil keputusan. 1 suara aja sudah merepotkan, apalgi 2. (kalimat yang bodoh atau hati yang bodoh?)</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">pertanyaan mengerikan bertubi-tubi mengiringi. 'apakah aku harus berangkat ke Iran?'</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">nyaliku kisut. seperti randu kepanasan. benar-benar menyita nafasku. belum kupikirkan jawabnya, dan belum pula mengambil nafas, kudengarkan cerita indah. </span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">'Iran itu seperti Brunei di asia Tenggara, salah satu pusat studi ekonomi islam dunia karena mereka negara yang kaya sekaligus maju'.</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">2 kesempatan bernafas telah kulewatkan. entah berapa jatah nafasku lagi akan yang terenggut. </span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">'kalau itu definisi berakit rakit ke hulu, berenang ke tepian dari klausa UNTUK BERSAMAMU, aku akan patuh atas kuasaNya'. </span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">kalimat tanpa subyekku selanjutnya. seolah tersesat dalam gambaran-gambaranku sendiri. sang Tuhan (yang selalu) tersenyum melihatku kalut, aku yakin itu.</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">bak mau menghabisi musuh yang tak lagi punya daya, </span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">'apakah kau sedih kalau aku pergi? cukup ya atau tidak.'</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">hah!!</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">tak rela musuhnya sempat bernafas, </span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">'bagaimana perasaanmu sayangku, kalau aku memutuskan pergi?'</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">aku sudah kalah. tak bisa melawan. </span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">kalimat tanpa subyek apalagi yang </span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">bisa membuatku menahan airmata?</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">'aku dibesarkan di lingkungan untuk mengambil keputusan sendiri. aku takkan memilih, apalagi bukan </span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">untukku. untuk orang lain.'</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">'aku? aku itu orang lain bagimu?'</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">'yah, hanya ada aku dan orang lain di duniaku'</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">kenapa sulit sekali menemukan kata-kata yang tepat di saat-saat seperti ini!! (kurang koleksi kata-kata mutiara). Hemingway pun bakal marah karena aku memakai kalimatnya untuk bersembunyi.</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">'cuma ingin memastikan penyesalan tak datang. untuk menghalaunya, dinding-dinding tinggi harus dbuat </span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">sejak sekarang. sejak kamu mengambil keputusan'.</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">aku juga tau. penyesalan seperti hantu. dia bisa mendatangi kapan saja dan membuatmu koyak serapuh kertas.</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">'sayangku'</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">kata itu terdengar sangat indah. membelai bulu kudukku yang masih berdiri.</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">'itu bukan pilihan sulit untukku. aku telah memilih, bahkan sebelum pilihan-pilihan lain, alasan-alasan lain datang'.</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">matih!!!!</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">'katakan saja! katakan kalau kamu, kalau mas ag*ng, kalau kekasihku itu punya kehendak. semoga kamu tak berucap, bukan karena tak mau'</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">(memang aku tak bisa)</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">'gunakan subyek dalam kalimat-kalimatmu! kalimat-kalimat tanpa subyek itu tidak membantu!'</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">*life's what happens to us while we're busy making plans..</span></div></span></span>mencari jawabhttp://www.blogger.com/profile/03062854400684502522noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-8483469593610846347.post-15730650004765473232009-12-29T09:33:00.002+07:002009-12-29T09:37:28.408+07:00kota tanpa lampu merah (kuning dan hijau)dipindahkan dari <a href="http://stupid-morron.blog.friendster.com/2008/12/city-of-no-traffic-lights/">http://stupid-morron.blog.friendster.com/2008/12/city-of-no-traffic-lights/</a><br /><br /><div class="storycontent"> <p>its where im staying now. ranked 3rd in indonesia’s biggest city (or i shud say most prosperous city). place where im trying to achieve de unachievable, feel de unimaginable, n live de fact that ‘u r wat u did’.</p> <p>kemacetan di tiap simpang. lalu, pikiran sy ditenangkan oleh ‘listrik selalu padam dsini, tak ubahnya spt kelap kelip lampu dikota (heh?!). pemadaman bergilir seperti mimpi buruk (apa maneh iki?!)’</p> <p>memang benar, seluruh sumatera utara, aceh, dan riau bergantu pada sektor belawan. PLTU n PLTGU yg nyelip di tepi timur pantai sumatera. bercampur dengan lokalisasi (sumthin fishy is goin on, n on, n on).</p> <p>kembali ke kota tanpa lampu merah (kuning dan hijau).</p> <p>i jump to pragmatism, klo warga medan cuma orang-orang yang nekat aja. nyawa mungkin ga penting lagi, jd ya terobos aja letika lampu menyala merah. babak belur ga sebanding dengan <i>meeting </i>dengan bos, patah anggota badan ga seberapa dibanding putus kontrak dengan pelanggan, kehilangan anak tersayang ga lebih penting dari mengejar bel tanda masuk sekolah! (gmn ga aneh, klo anaknya knapa2, sapa yg mo dianter ke skolah!!). pokoknya, smuanya tu lebih penting dari ngantri bbrp detik di persimpangan. nyawa ato lainnya, ‘ga penting bgt sih!’ </p> <p>kesimpulan yg lebih ringan adalah butawarna. butawarna emg mendunia sejak awal 90an, karena pengaruh kekurangan asupan gizi pd bayi. semua warga ga bisa membedakan lagi warna lampu di tiang setinggi 2 meter itu. smuanya terlihat abu2. ato, umm, ga deh kyknya. mrk bisa sedikit membedakan warna, jd smuanya terlihat kuning aja de. mereka tau tu, kuning artinya hati2. jd setiap lampu brarti hati2. TERUS AJA ASAL HATI2.</p> <p>kesimpulan yg paling parah, mereka ga tau apa itu lampu lalu lintas! </p> <p>“apa coba masang tiang2 dgn lampu warna warni. dsini jg tiap hari ujan, pelangi ada terus! apalg ini?! ada itungan mundurnya?! ngitung apa coba?! aneh2 aja. pasang aja di <i>pre school </i>untuk pengenalan warna anak usia dini. biar nanti anak2 jd pinter n bisa memecahkan masalah kemacetan di kota ini.”</p> <p>Medan, ga kenal lmpu lalu lintas, jd hati2 berkendara..</p> <p>its frustrating at first, but u’l find out that when de traffic lights r working properly, traffic jams wil occur. it’l get worse if de police joins de traffic fixing.</p> <p>fiuh, tiap kali bawa kereta (medanese nyebut sepeda motor dengan kata kereta) yg minjem dari temen, tergoda juga untuk menikmati ‘joy of riding in medan without traffic lights’. it was red, i stopped, behind de line, waiting. bbrp detik kmudian, klakson tak berhenti menyalak, spt anjing yg sangat mengganggu.</p><p>(apakah yang para guru dan orang tua ajarkan tentang lampu lalu lintas?)<br /></p><p></p></div>mencari jawabhttp://www.blogger.com/profile/03062854400684502522noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8483469593610846347.post-59673423314446551292009-12-28T15:16:00.002+07:002009-12-28T15:29:01.273+07:00garis tegassaya sepertinya tidak pernah mampu melukiskan garis ini.<div>garis ketika agama dan budaya sedikit lagi mencapai titik benturan.</div><div>sebut saja saya sekuler. saya sepenuhnya yakin bahwa agama bukan lagi di kawasan manusia.</div><div>biarkan saja orang punya Tuhan atau tidak. dari buku Farid Essack, bahwa yang penting adalah hubungan antar manusia. sedangkan hubungan dengan Tuhan tidak usah dicampuri. asal ketika tetangga kita sakit, kita yang bantu. ada yang membutuhkan kita ulurkan tangan. ada yang kurang kita tambahkan. itu saja.</div><div>karena sekuler saya masih segitu aja, muncul diskusi dengan para pasukan ijo muda. apakah kita masih butuh agama?</div><div>dimana letak agama ketika HAM sudah menjadi dalil Tuhan atas setiap perdebatan?</div><div>kasus para wanita di salah satu negara bagian di Amerikaa yang menuntut diperbolehkannya wanita menunjukkan puting mereka karena menunjukkan puting para lelaki tidak pernah dilarang!!</div><div>kasus pornoaksi masalah ketelanjangan tubuh yang dinyatakan sebagai HAM karena kita lahirpun dalam keadaan yang sama??!!</div><div>sekulerisme saya hilang. karena saya hanya mengerti bahwa agama hanya untuk tiap pribadi. antara Tuhan dengan penyembahNya..</div><div>agama tidak akan membawa apaapa kalau kita membawanya sebagai alasan. jadikanlah dia sebab.</div>mencari jawabhttp://www.blogger.com/profile/03062854400684502522noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-8483469593610846347.post-5497874520251761412009-12-07T14:11:00.002+07:002009-12-07T14:19:21.699+07:00tembange dandanggula mbakyu..<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2GxB2oRKu4Hf5fiC9iaj1DmI6vICt4ysj7RhLAI617Dx1Gf75FYrjVvMRrz7_1yqlNGoS8rx5Ln-fWVN33hS-4GbhwFB2U638b_gVvYfafpZJO2d2LUkCbtsArI_OsKa1zLIdIkYN1SE/s1600-h/Sinden.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 256px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2GxB2oRKu4Hf5fiC9iaj1DmI6vICt4ysj7RhLAI617Dx1Gf75FYrjVvMRrz7_1yqlNGoS8rx5Ln-fWVN33hS-4GbhwFB2U638b_gVvYfafpZJO2d2LUkCbtsArI_OsKa1zLIdIkYN1SE/s320/Sinden.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5412389358755332370" /></a><i>janji eling atiku rujit..</i><div><i>ora ana barang kinarya lejar..</i></div><div><i>mung kelingan lungguh jejer..</i></div><div><i>ukel lira sekar tanjung..</i></div><div><i>tunduke regula siji..</i></div><div><i>pantes yen tapih pinjung..</i></div><div><i>yen lumampah lenjanglenjang..</i></div><div><i>angger weruh atiku gunjing..</i></div><div><i>kepethuk ning ngayogja..</i></div><div><i>iki awak lagi begja..</i></div><div><i>ketemu ora sengaja..</i></div><div><i>lungguh jejer tunggal sak meja..</i><br /><div><br /></div><div>(lirik oleh eyang Kakung tercinta buat calon cucu mantunya)</div></div>mencari jawabhttp://www.blogger.com/profile/03062854400684502522noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-8483469593610846347.post-22498088336530482322009-09-02T14:44:00.004+07:002009-12-25T18:16:44.380+07:00bertahanhanya karena janjiku pada hidup untuk menjadi hakNya lah nafas ini, aku masih mencoba menatap terang jalan ini. meski Ia mewarnai kulitku tak secerah Ia membuat langit berwarna biru.mencari jawabhttp://www.blogger.com/profile/03062854400684502522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8483469593610846347.post-79731788489243335642009-08-12T08:48:00.002+07:002009-08-25T15:18:10.964+07:00melawan maslowseorang temen membuka pembicaraan di malam gelap sebuah universitas swasta tempat kami melakukan rekrutmen di SUMatera UTara.<div><br /></div><div>'keknya kita kerja ni cuma cari uang y bro. selain itu gada lagi'</div><div>maksudnya apa ya? selaen dapet uang emang gada lagi si yang didapet.</div><div><br /></div><div>'umm. mo ngomongin maslow ni mentangmentang anak psikologi COnscious University?'</div><div><br /></div><div>'pancen to! walo kita mungkin belum menuju ke aktualisasi diri, tp bisa dipastikan bukan di level dasar faali kan?'</div><div>wah, ini temen seperjuangan merantau ato anak kuliahan yang mengejawantah teori y?</div><div><br /></div><div>memang benar. setelah beberapa taun ini tementemen merasa terjebak. terjebak ga bisa keluar. </div><div><br /></div><div>kalo emang yang dicari uang..</div><div><br /></div><div>kembali ke tujuan pekerjaan? apakah uang? klo iya, uang buat apa? membeli hal2 yang hanya bisa dilakukan uang?</div><div><br /></div><div>tapi anehnya, setelah dapet uang pun, cuma jadi pulsa2 elektrik yang mengonggok di rekening. tak pernah terlihat wujudnya. ketika diputuskan untuk barter dengan barang2 yg pernah diimpikan, kepuasan tak pernah datang.</div><div><br /></div><div>beri jalan, aku hanya ingin pergi..</div>mencari jawabhttp://www.blogger.com/profile/03062854400684502522noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-8483469593610846347.post-81335581380429039502009-06-11T08:16:00.003+07:002009-08-25T16:31:47.875+07:00mendung dan senyaptak pernah terasa lagi hari demi hari, bagi hamba yang membayar hidup dengan peluhnya, mungkin juga keluhnya. jam tak lagi tertanda apalagi detikdetik yang membuntuti. hanya angin yang menyisir rambut, melesap ke kulit kepala yang memberi aba saatnya pulang dengan membawa dingin.<div>ladang itu, seperti tak hentihentinya menguras tenaga. terus dibajaki pun dicangkuli, hanya menguji seberapa sanggup dia harus melanjutkan murka Penguasa atas nafasnya.</div><div>hari ini, seperti minggu sebelumnya yang basah. hujan mengirim pesan untuk bersabar. hasil kerja keras akan dibayar. matahari sesekali memamerkan seringai yang biasanya menggempur punggungnya yang kian mengkilap bagai lantai kamar mandi dari batu kali.</div><div><br /></div><div>dari kejauhan, macam mainan yang tertiup angin, tubuhnya bergerak naik turun. membungkuk, kembali tegak, membungkuk lagi, dan kembali tegak. cangkul diayunnya, sekuatkuatnya, seperti akan muncrat minyak yang akan membiayai makanannya beberapa purnama ke depan.</div><div><br /></div><div>cakap orangorang, air tak lagi ada di sungai. menguap entah kemana. pohonpohon juga pergi. sudahbeberapa lama tak kembali. hujan telah membangun harapan untuk lahannya. mungkin matahari yang tak nampak sedang bekerja keras mencairkan mendung di atas sana. terserah, matahari datang atau tidak, ia masih harus hidup. meski dengan memakan tanah dari lahan itu. iya, tanah itu adalah bukti ia layak hidup.</div><div><br /></div><div>sudah lama ingin digadainya. banyak nian yang mau. tp itu membuatnya berpikir, ada apa dengan lahan itu. tak sampai digadainya, hampir.</div><div><br /></div><div>sudah beberapa tahun yang berlalu. lengannya masih kuat mengayun. kakinya bak pondasi jembatan layang. punggungnya lebih licin dari lantai kamar mandi yang tak terlewat di gosok.</div><div>matahari membuatnya terlihat seperti serpihan kaca di jalan. berkilau. dilumuri peluh yang pekat. kali ini, matahari kesayangannya membawa janji. akan hadir lebih sering. sedikit lebih sering. lebih sering lagi. lebih sering lagi.</div><div>sepekat peluh itu, mengering juga. letih tak berdaya, dibuangnya cangkul yang mulai terkikis oleh kerasnya tanah yang mulai merekah. layaknya roti yang kering kepanasan.</div><div><br /></div><div>bulat tekadnya. dijual pula bukti keberadaanya di muka bumi. saat tubuhnya masih sempurna, galau menghadang pandangannya. dan ketidaksabaran menggerogoti hatinya.</div><div><br /></div><div>ketika matahari pergi, hanya mendung dan senyap..</div>mencari jawabhttp://www.blogger.com/profile/03062854400684502522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8483469593610846347.post-51455942843544703222009-05-29T17:37:00.002+07:002009-06-02T16:08:35.523+07:00manusia setengah setengahsuka jazz yang katanya udah jadi gaya hidup. (aku ga tau jenis-jenis jazz, cuma suka aja. kadang juga ga tau ini jazz ato bukan. jazz tu yang seperti apa??)<div>pengen bikin film indie abis dapet hadiah bikin kritik film. (ga belajar sinematografi)</div><div>cari pekerjaan lain yang menantang dan sesuai pendidikan tapi ga mampu. (kadang kita menyukai yang sebenarnya tidak baik untuk kita)</div><div>mengetik itu menyebalkan. (membuang 7 jam di kantor ke bak sampah)</div><div>mau nikah tapi komitmen masih jadi momok. (mata emang anugerah yang indah)</div><div>pindah kos yang dihuni mahluk berkaki 4 tapi di depan masjid. (rizki dan hidayahNya ga pernah nyampe apa ya?)</div><div>berkendara santun di jalanan kota medan yang dipenuhi robot butawarna (hari ini ada razia besar-besaran. tp yakin ga akan menambah kedisiplinan dan keasadaran berlalulintas)</div><div>menjadi contoh buat keluarga, kekasih, dan sejawat (banyak bukti tidak menghormati diri sendiri yang akhirnya jadi aib buat semua)</div><div>prestasi harus tetap dijaga, kalau bis ditingkatkan (yang sudah berlalu biarlah berlalu)</div><div>tetap yakin pada apa yang diberikan memberi manfaat (sabar tu susah banget)</div><div>berusaha sekuat tenaga (pemalas stadium akhir)</div><div>banyak pikiran, tapi gada yang selesai dipikirkan.</div><div>aku mau jadi manusia sempurna. tapi gada yang sempurna! ada kok, definisi sempurna yang kupunya beda. cukup menyempurnakan niat, aku akan sempurna.</div><div>sekarang, inilah aku.</div><div><br /></div><div>manusia</div><div>setengah </div><div>setengah.</div>mencari jawabhttp://www.blogger.com/profile/03062854400684502522noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8483469593610846347.post-67956104456628533492009-05-27T09:47:00.003+07:002009-05-29T17:36:58.918+07:00bolehkah?katanya hidup adalah pertaruhan, bahkan perjudian. tapi kalau kita terus menerus kalah, layakkah kita menyalahkan Tuhan? bahkan kita menuntutNya karena tidak memberi kesempatan?<div>katanya juga pada dasarnya manusia adalah baik. ketika kita bermainmain dan larut dalam kesenangan yang mengantar ke tepi jurang. beberapa ada yang melompat dan terjun bebas. yang lain terselamatkan. sapa yang menyelamatkan? kalau semua menjermuskan kenapa tak Kau ambil mainanku? tak perlu menyusuri tepian jurang, dengan bodohnya,</div><div><br /></div>mencari jawabhttp://www.blogger.com/profile/03062854400684502522noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8483469593610846347.post-14880089481171771662009-05-25T12:17:00.004+07:002009-05-25T12:42:11.616+07:00Tuhan memihak yang menang!<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDH3zC0XZ4WhKJqlFb9OS6yYdk05g-XHNSz-V7JM0BqKLCNEZETL0mCjHIx4GRHBEAWBQKzMkJBoFjJiDTXP7gS3d4wkQIhqAab0oZUMTw83k7EbOSdtT_zny02BTXAdNP6dZMj_HybzM/s1600-h/best.pelican.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 228px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDH3zC0XZ4WhKJqlFb9OS6yYdk05g-XHNSz-V7JM0BqKLCNEZETL0mCjHIx4GRHBEAWBQKzMkJBoFjJiDTXP7gS3d4wkQIhqAab0oZUMTw83k7EbOSdtT_zny02BTXAdNP6dZMj_HybzM/s320/best.pelican.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5339629130101834722" /></a><div>Bukan yang kaya ato yang miskin. bukan orang tua jahanam ato anak durhaka. bukan yang kuat ataupun yang lemah. bukan pula yang tak terlihat ato nyata tapi cacat. bukan yang bersurban panjang ato bajing#an. bukan mereka yang ceria gila ato sakit menderita. bukan kepanjangan tangan kekuasaan ato rakyat yang tertindas. bukan pejabat korup ato bawahan penurut. bukan pahlawan ato pengkhianat. bukan yang tersedak kekenyangan ato yang sekarat kelaparan.</div><div>bukan kawan..</div><div>bukan..</div><div>bu..</div><div>..</div><div><br /></div><div>dalam pertarunganku melawan ambisi, sapa yang Kau pihak?</div><div><br /></div>mencari jawabhttp://www.blogger.com/profile/03062854400684502522noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8483469593610846347.post-12237434794916236312009-05-20T14:24:00.004+07:002009-05-20T15:47:47.480+07:00daftarharapan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcCAS4nfmvzONSuQtkEwO485dBKJ-ptpx4rU3y938qSUVsKwa0mcE5Ggq_DOhQZbMcan5ypwyu3TvXOq2NngdmDT1JpHV4tP86Wy67Lnldk_Se7TScF8StsUNEZJTNRh0CmPzZ7DGNZS8/s1600-h/list.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 380px; height: 380px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcCAS4nfmvzONSuQtkEwO485dBKJ-ptpx4rU3y938qSUVsKwa0mcE5Ggq_DOhQZbMcan5ypwyu3TvXOq2NngdmDT1JpHV4tP86Wy67Lnldk_Se7TScF8StsUNEZJTNRh0CmPzZ7DGNZS8/s400/list.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5337806843567335922" /></a><br />sebentar lagi, sebelum 27 tahun menghuni bumi. <div><br /></div><div>1. pekerjaanku</div><div>saat itu ijazahku akan kadaluarsa. beberapa perusahaan, atau kebanyakan, sudah siap mengandangkan statusku sebagai lulusanbaru. perlu nyaru ke dukun. yang bisa ngubah ijazah. atau ke catatan sipil. ganti tanggal lahir. ah, sangat mengganggu. tapi, bukannya aku malu dengan suratsurat yang kuketik setiap hari. dan fesbuk yang jadi kertasdinding layar monitorku. dan lamanlaman porno. dan duduk berlamalama yang membuat tulang duduk yang sedikit retak ini terasa nyeri. tak tahan tapi tertahan. ga bisa pergi. 24 bulan hampir.</div><div>obsesi menjadi insinyur sudah kutempelkan lekatlekat di benak selepas smp. sampai saat ini belum kuwujudkan, tempe! tes kesanakesini, tak mumpuni, gada yang nglirik lagi. (emang pernah ada?!!)</div><div>mungkin sudah saatnya bersiap menetap. nasib tidak untuk diterima. tp diubah. ternyata tak sanggup. yasudah. diterima saja. ternyata menerima juga ga gampang. ga segampang menerima wajahku yang tak rupawan.</div><div><br /></div><div>2. studiku</div><div>beasiswa telah lewat begitu saja. pilihan sulit ketika aku ingin bekerja. cambridge terdengar seperti mimpi dan aku sudah terbangun. tak lebih dari mimpi. ketika sudah bangun, tak jarang langsung lupa. aku percaya, hidup itu mudah. cukup berjalan dan tak lihat lagi ke belakang. takkan kulihat lagi cambridge.</div><div>manufacturing management.</div><div>menguap entah kemana.</div><div>palingpaling administrasi bisnis. mogamoga nyampe UMSL. dari kantor dengan kawankawan jadi saingan. berhenti berprestasi. CV gada isi. kebanggan mulai basi. dengan tingkat malas yang akut, stadium terakhir, bisa ga ya kuliah lagi? asal prof jamasari bersedia nulis rekomendasi kuusahakan pergi kuliah lagi sampai ke luar negeri. </div><div><br /></div><div>3. perempuanku</div><div>tak kuat aku menahan yang dua tadi. yang ini, mana mungkin ku pikirkan lagi.</div><div>(bodohnya, aku tak menempatkannya di urutan pertama).</div><div>ketika ada kaitannya dengan perempuan, aku mengangkat bendera kelakilakian. sebagai lakilaki yang akan memimpin keluarganya, yang akan berburu ke hutan demi makananannya, yang akan menanggung derita dari panen yang gagal. nilaiku hanya disitu. nilai yang tak bisa ditawar. nilai. dinilai. ternilai.</div><div>agamaku meyakini penggabungan rejeki. ayahku percaya nyonya ya di rumah saja. ibuku sudah pengen cucu. kakakku ga maua tau. adikku bilang aku tak laku.</div><div>ingin segera, membuktikan aku benarbenar lakilaki. menurunkan keturunan yang telah diturunkan turuntemurun. aku tak mau menikah, karena usiaku cukup sudah. aku akan menyunting perempuanku. demi putri dan putra. demi (melupakan) dunia. dan demi malam pertama.</div><div><br /></div><div>4. imanku</div><div>aku memang tak religius. sudah lama sisi itu hangus. bukannya tambah mantap, tp malahan sesat. alasan dari semua keluhan yang terburai diatas, aku masih yakin, karena iman yang tak seberapa. apakah aku sekuler ya? menganggap hubungan denganNya adalah pribadi, tak perlu orang lain tau. di belakang sana, aku tak pernah jumawa. </div><div><br /></div><div>dunia masih saja indah. dengan warnawarna yang menciptakan garis. mengeja nasib yang bersimpul lepas. untuk ditarik atau dibongkar. aku memutuskan diam. menyelesaikan surat hari ini. belajar menulis dan ngetik 10 jari. nanti malam kuhubungi wikanti. aku akan menghadapNya memohon petunjuk meminta kemudahan. dalam tunduk tak bersuara. (bisa disogok pake apa ya?)</div>mencari jawabhttp://www.blogger.com/profile/03062854400684502522noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-8483469593610846347.post-90053222162877575422009-05-04T13:43:00.004+07:002009-05-04T14:07:01.848+07:00puppeteer<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyP5I6cCzOesZ4OF_8eNzNTKb2z9F7tIeiqwDiK-OGL6_YzpBWNmCHNJcERVskOFkTKZsKtARDeakpb0qD04_bkNXByY2RMDzFpa5yt2MsXfY0Y9H_K8TfejH6ziKHC8jGgoWjiMwd3Rw/s1600-h/dalang.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 292px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyP5I6cCzOesZ4OF_8eNzNTKb2z9F7tIeiqwDiK-OGL6_YzpBWNmCHNJcERVskOFkTKZsKtARDeakpb0qD04_bkNXByY2RMDzFpa5yt2MsXfY0Y9H_K8TfejH6ziKHC8jGgoWjiMwd3Rw/s320/dalang.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5331855942833519042" /></a><br /><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div>entah karakternya ilang di kotak nyawa berusia jutaan entah muliaran itu, tapi ko Dalang belum mengantar Dewi Shintaku, andai aku Arjuna.<div><br /></div><div>terus, perasaan episodeku kok tangisan Resi Gotama lagi, tangisan lagi. mana adegan gorogoronya. udah ga tahan ni. bisa gila!!</div><div><br /></div><div>aku mau jadi Yudhistira, berbincanglah denganku pak Dalang melalui suara misteriusmu, tentang hidup yang tak lagi bersulang kenikmatan. Lanjutkanlah sepenggal kisah Rajamala itu.</div><div><br /></div><div>editlah sedikit. Jadikan aku Doryadana yg kaya raya, tanpa perlu mati hina.</div><div><br /></div><div>PS: termometer si Dalang juga rada terganggu kayaknya, Medan pwanas lai!</div><div><br /></div></div>mencari jawabhttp://www.blogger.com/profile/03062854400684502522noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8483469593610846347.post-81135855457478652009-05-04T13:13:00.003+07:002009-05-04T13:38:11.139+07:00dance journey<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdFCNx-fnVKWURJQTjz5CIzGLLzx-9Hbuvkwl2RCzu3sX7vX9WY9M7ZdaKifcLAaqncFVNPnzhM4BYf0uPFoFfzhB3grIVqsbucwonlzuIXQVvV7TIVJ95Ss4c4ScGm6ZCHFhsJ529Uzk/s1600-h/DJ+Effect+light.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdFCNx-fnVKWURJQTjz5CIzGLLzx-9Hbuvkwl2RCzu3sX7vX9WY9M7ZdaKifcLAaqncFVNPnzhM4BYf0uPFoFfzhB3grIVqsbucwonlzuIXQVvV7TIVJ95Ss4c4ScGm6ZCHFhsJ529Uzk/s320/DJ+Effect+light.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5331854346935529490" /></a><br />malam menuju puncak kegelapan, katanya si sesaat sebelum beranjak pagi. pengharum yg tak pernah digunakan pada malam haripun, terpaksa dikocok berulangulang.lagi dan lagi. hampir seluruhnya menguap. <div>gelap yang malam.<div>dentumdentum yang pernah hadir, kini merapat ke telingaku yg terganggu. walau indah macam kupukupu, tak mau aku dihinggapinya. kupingku memang sudah tak normal.</div><div>gadis yang udah hilangsadar, digoyang irama yang menghentakhentak. lakilaki berduit yg nakal. berbaur, menebar aura 'km ga cukup kaya!' , 'oh ya? biar kubayar kamar tempat kita menginap malam ini..!'</div><div>aku tak merasa berduit dan nakal. tp..aku disini. apa yg kulakukan disini?</div><div>kaki menjadi berotak, bergerakgerak sendiri. kepalaku berat. mataku berubah seperti tungkai Achilles. menetap dengan semua energi yg ada padaku, terkerah untuk menangkap setan yg menyamar.</div><div>penyamaran yg sempurna, sergahku. dalam kain mirip batik tipis yg kau kenakan. aku tau dia sedang sakit. selingkar pipa sedang menyumbat mulutmu. cairan berbuih itu membuatmu tetep hidup bukan? aku memang datang untuk mengumpuli setansetan ini. setankah aku?</div><div>afu!!</div><div>kesenangan gadisgadis dan kepalsuan maksud. bukan kesenangan palsu, mencandukan memang.</div><div>gelap dan minuman yg memabukkan. bukan salah ambil gelas. tapi tak enak, gelapgelapan dan tak minum.</div><div>ayo, segelas lagi!!</div></div>mencari jawabhttp://www.blogger.com/profile/03062854400684502522noreply@blogger.com2